30 Des 2015

PILIH atau TIDAK YA pekerjaan??

Judul kali ini yang saya buat adalah tentang sebuah job/duty/work/pekerjaan. setelah 3 bulan bekerja sebagai seorang marketing/medrep pada salah satu perusahaan di bidang farmasi, saya merasa stabilitas dan kenyamanan tidak ada setiap kali di maki retailer dihina retailer dan sampai di suruh keluar. ya jam kerja yang kurang baik pagi jam 7- jam 11 malam saya lakonin. terus cuman 3 bulan saya kok mengeluh gak berani apa?. gak jago apa cuman sales aja kok bloon. oke sampai sinii bisa gak orang berhenti menghina saya!. sebal sih memang rasanya pertanyaan itu muncul kepermukaan ketika wawancara baru lagi. ya lagi dan lagi saya mencari pekerjaan baru.. mau sampai kapan??. kata orang tua saya ya jangan pilih2 nak cari gawe. aduh nih lagi bicaranya jangan pilih2. terus saya mesti ambil lagi job yang saya masuk 3 bulan  terus keluar, atau job yang saya gak punya dasarnya sama sekali perusahaan juga cap saya jelekkan gak tau diri dan sebagainya. memang sih ini baru konotasi saya saja prinsip saya saja yang keras kepala tapi berapa banyak orang yang berpikiran seperti saya, akhirnya terpaksa memilih pekerjaan yang kaya tadi 3 bulan berenti dsb, akhirnya umurnya bertambah dan job satu2nya cuman kurir atau supir yang diambil di umurnya yang tua >35 tahun yang mungkin gajinya di bawah umr, istri udah punya terus mau kasih makan apa mau biayain anak sekolah pakai apa??. mikir terus mikir.  dan matii. eh mati ninggalin utang. coba yang bicara atau pemberi semangat itu yang realistis saja lah bilang cari kerja jangan pilih2 lah dsbnya. oke sekarang serius. Jadi cari pekerjaan itu harus pilih2 atau gak??. jawabannya bisa harus pilih atau gak harus pilih. jawabannya sih masih flexible kata orang2 yang jawabannya mencari kedamaian. tapi kalo kata gw tetep harus milih. terus pilihan seperti apa sih harusnya. ini 3 kata2 mutiara buat jawaban gw pilih lah pekerjaan.

oke pekerjaan??.
1. Anda mau pekerjaan itu menghasilkan duit segera atau kehidupan panjang.
jawaban orang selalu bilang kehidupannya panjang tapi kenyataanya selalu menghasilkan duit segera alhasil ya kerjanya gak efisien gak sampai target bisa diluar koreksi bos dan lain sebagainya. dapet gaji langsung habis. saya juga merasakan itu di bulan ke3  karena bulan 1 dan 2 saya masih suka efisien uang pas bulan ke 3 rasanya bahagia dapet gaji buat orang tua gak mikir panjang duitnya disikat habis buat beli kursi padahal itu duit resign tapi bahagia liat orang tua bahagia tapi setelah itu saya nyesel karena gak secepat itu saya gawe lagi. saya resign karena masalah dalam produk perusahaan dan keinginan retail yang gak masuk akal. dan retail saya selalu menganggap dirinya tinggi KESAL se KESAL-KESALNYA. tapi menyerah sebenernya "saya gak mau menyerah" waktu itu tapi  saya kembali ke alam tempat saya kuliah tentang dasar-dasar terhadap konsumen saya jadi takut dosa berlebih dan saya berhenti. lalu saya mikir untuk kerja di balik layar saja. semoga beruntung lah saya nanti. itu saja pikir pendek saya dan itu menjadi pertanyaan pekerjaan seperti apa?. ya saya mau pekerjaan yang long life term terus harus apa?. berhenti mencari pekerjaan yang tidak sesuai hanya untuk uang semata dan belajar pekerjaan yang sesuai dan memperdalam dasarnya dan lanjutannya lebih fokus.

2. Anda mau uang atau anda butuh anda di luar rumah untuk melakukan sesuatu?.
jawabannya ya kalo saya sih di luar rumah untuk melakukan sesuatu (jam 7-jam 15 di kantor seharusnya), uang selalu saya nomor 2 kan saat ini kenapa? ini cerita singkat saja. dulu saya pernah ke singapura bersama orang tua saya. sampai di bandara saya sendiri terkejut orang lanjut usia masih bekerja sebagai pembawa tas orang2. baik wanita maupun pria??. buat apa ya??. kasian euy. ternyata mereka bahagia kenapa??. setelah saya keluar dari bandara saya di jemput sama orang tour and travel dan bapak saya bertanya kenapa itu orang2 tua masih suruh bekerja. jawaban orang itu simple supaya orang tua itu gak sakit karena diam dirumah. lah kan ada anak mereka. bukan itu jawabannya tapi ketika anda dirumah tidak melakukan apa2 maka itu menjadi sumber penyakit dimana sel2 tidak dirangsang bergerak. selain itu tingkat kesetresan ketika di rumah tidak berkomunikasi bisa membuat kita kehilangan sel pengingat. wow sekeras itu dan sedetail itu di singapore. tapi saya salut pemerintahnya masih memperhatikan rakyatnya. ya mereka di beri duit 5 $ satu kali antar orang dan nenek-nenek kakek2 itu tidak angkatin tas kita lah mereka hanya nawarin jasa mereka pakai kereta dorong dan mereka yang dorong. serius loh.  terus itulah pilihan. pilihan saya sih mau seperti orang singapore tsb (pekerjaan itu harus berlanjut terus dan tidak diam dirumah dan membuat saya menjadi gila).

3. Tapi saya kan mau coba pengalaman dulu??. gpp kan gak pilih2.
NAH!. ini yang bikin kita bodoh, pengalaman pertama itu justru buat kita kejenjang yang lebih baik misalkan kita pertama bekerja di bidang sales, teruss resign misalkan kontrak dari perusahaan pertama 2 tahun terus anda resign di  <1 tahun pertama ya alasan klasik lah susah cari sales target padahal sih kadang2 malas (Yakin gw 30 % salesman seperti ini termaksud saya pernah  2-3 hari saya gak ke lapangan habis malas ketemu retailnya itu2 saja yang di omongin). jatohnya seperti anda di PHK sama perusahaan tanpa ada surat terima kasih tapi adanya kata2 PHK. arsip anda di balikin dsbnya. terus ngelamar lagi sebagai staff lain selain marketing, berapa % kah keberhasilannya bisa di tebakkan  ada sekitar 20% doang loh, setiap interview ada pengalaman kerja. mau disebutkan malu? bingung pertanyaan lainnya nanti, gak disebutin dikiranya malas nyari kerja berbohong yang padahal dasar perusahaan pencari kerja gak membutuhkan orang bohong. kadang lama gak dapet gawe bisa putus asa mencari lagi karena experience gak ada men... jadi pertama kali lulus kuliah atau sekolah ngapain??.  saran saya nih sebagai tips kecil
1. Liburan dulu lah. tapi liburan cerdas, jalan2 cari jalan sana sini buat pengalaman cari jalan men
2. Banyak2 baca buku pengembangan diri sama buku psikotes atau belajar dari temen atau sodara psikolog
3. Belajar undang2.
4. Belajar kondisi situasi ekonomi dalam berita (harus dalam bahasa inggris)
5. Belajar yang dihobikan (meningkatkan kreatifitas)
6. Perdalam ilmu komputerisasi.
nah ketika udah siap. mulai bikin lamaran kerja dan pilih fokus terhadap hal 3,4,5,6.dengan begitu 20 % anda bisa meningkat jadi 60%. ini hal kritis tapi bener2 banyak terjadi termaksud saya yang pernah melamar jadi ROOM ATTENDANT dan di Maki mentah2 sama Supervisior room attendant dibilangnya saya keras kepala karena no 5 saya kurang baik..

Sebagai penutup penulis cuman mau bilang kepada penyemangat temen sodara kandung atau sodara sepupu, dan orang tua jangan terlalu memaksakan mereka dapet pekerjaan cepat. Dewasa ini perusahaan mencari orang berpengalam minimal dasar2 kriteria perusahaan itu ada untuk perusahaan tersebut. saya dengan blog ini berharap kalian semua dapat bekerja dan nyaman dengan pekerjaan anda karena hidup anda harus panjang dan bahagiakan orang disekitar anda. terima kasih atas perhatian pembaca kalo menyinggung saya minta maaf. tapi saya tidak bermaksud menyinggung tapi menyadarkan orang seharusnya yang terbaik buat perusahaan dan karyawan. Regrads. Sendy Dewantara